Kita masih bahas sidang pembunuhan Joshua ya.. Karena semakin lama semakin jelas gambaran atas peristiwa yang terjadi walaupun terdakwa mati-matian membela diri.

Dalam beberapa persidangan yang menghadirkan saksi, yang menarik tentu ketika satu sama lain saling bersaksi. Ada yang terlihat seperti mencoba melakukan ‘intimidasi’ selama sidang, ada mantan-mantan anak buah yang dulu dianggap penurut dan lugu ternyata sekarang berani bersuara lantang, atau bagaimana terdakwa satu sama lain berusaha menyelamatkan diri.

Seandainya pembunuhan Joshua benar direncanakan maka apa yang terjadi saat ini pasti luput dari perkiraan. Dalam hidup, tidak jarang sebuah rencana harus gagal karena luput mengantisipasi hal-hal yang detil. Contohnya dalam kasus ini saat Eliezer, Kuat dan Ricky mengaku ‘hampir’ diberi uang masing-masing 1 M dan dua lainnya 500 juta. Ricky dan Kuat mengatakan tidak tahu untuk apa pemberian tersebut dan mereka sama tidak tahunya mengapa handphone mereka tiba-tiba diminta ganti oleh FS dan PC. Seandainya diberi kesempatan bertanya di sidang maka yang akan saya tanyakan adalah apakah sebelum kejadian mereka pernah diberi uang atau handphone? kalau iya, berapa maksimal yang pernah diberikan? Misalnya masing-masing terbiasa diberi uang maksimal 5 juta, maka artinya 500 juta yang diterima mereka bisa jadi ‘bonus’, tapi dalam rangka apa diberi bonus? Jumlah yang nggak main-main untuk seorang pejabat yang gajinya tidak sampai 100 juta perbulan. (https://www.youtube.com/watch?v=TxrfP5IpKQ8)

Selain itu, ketika Eleizer diframming seolah-olah dia bisa memilih untuk menerima atau menolak perintah menembak, pendapat saya justru yang terjadi sebaliknya. Eleizer adalah anggota dengan pangkat terendah disana, yang tidak terlalu dekat dengan ‘tuannya’. Dalam kesaksiannya PC bahkan mengatakan kalau suaminya tegas dan tidak bisa dibantah https://news.detik.com/berita/d-6457878/putri-candrawathi-akui-dipaksa-buat-laporan-pelecehan-karena-takut-sambo.

Kebayang nggak saat Eliezer dijelaskan tentang skenario yang akan dijalankan dan diminta menembak Joshua apakah dia bisa berkutik? Seandainya saat itu dia berani menolak apa bukan nyawanya justru terancam karena dia dianggap sudah tau tentang skenario pembunuhan ini?. Atau untuk menanggapi pertanyaan kenapa Eliezer tidak beritahu Joshua tentang rencana ini biar Joshua bisa kabur, nah kita harus ingat juga bahwa di rumah itu semua tunduk pada satu komando, mereka harus siap berkorban dan bahkan mungkin rela mengorbankan temannya demi perintah. Gimana Joshua bisa lari, menurut saksi pistolnya saja tiba-tiba diambil oleh Ricky. Pada saat kejadian pun posisi Joshua sedang di taman, kemudian dipanggil FS masuk ke dalam. Istilahnyadia sudah masuk dalam perangkap dan ‘dijaga’ kanan kiri (https://denpasar.suara.com/read/2022/08/13/144844/kronologi-brigadir-joshua-sedang-di-taman-dipanggil-ferdy-sambo-lalu-dor-dor-dor).

Apalagi pada saat kejadian ternyata FS mengenakan seragam dinas. Buat saya ini dapat menjadi bukti telah terjadi relasi kuasa disana. (https://riaupos.jawapos.com/nasional/09/11/2022/287369/sambo-pakai-seragam-dinas-saat-penembakan.html)

Sekarang kita bahas tentang hasil poligraf yang menyatakan ada kebohongan saat PC menjawab pertanyaan apakah berselingkuh dengan Joshua. Menurut saya ini seperti menembak tapi yang kena target orang sebelah. Kenapa? Sebuah perselingkuhan tidak otomatis membuat pelecehan atau kekerasan seksual boleh terjadi. Perselingkuhan dengan pelecehan atau kekerasan seksual berada dalam dua ranah yang berbeda. Seorang istri bahkan boleh melaporkan suaminya yang melakukan kekerasan seksual padanya. Undang-undang No. 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dalam ketentuan umum memberikan definisi sebagai berikut : “Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga” Pada Pasal 5 Setiap orang dilarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap orang dalam lingkup rumah tangganya, dengan cara :

a. kekerasan fisik; b. kekerasan psikis; c. kekerasan seksual; atau d. penelantaran rumah tangga.

Itu untuk hubungan suami istri lho, gimana yang cuma pacaran..

Seandainya saya yang diberi kesempatan bertanya kepada PC maka yang akan saya tanyakan langsung to the point yaitu apakah Joshua melakukan kekerasan seksual padanya. Karena alat lie detector bisa mendeteksi perubahan fisiologis yang terjadi saat seseorang diberi pertanyaan.

Dalam hasil tes poligraf yang dilakukan, Ricky Rizal terindikasi jujur saat menyatakan tidak melihat FS menembak. Mungkin memang faktanya dia tidak melihat. Tapi apakah dia juga tidak mengetahui? Mengingat posisinya sangat dekat dengan FS dan Eleizer saat kejadian menurut rekonstruksi. Kalau saya penyidik maka pertanyaan akan saya ubah menjadi: apakah kamu mengetahui FS menembak atau merencanakan penembakan terhadap J?. Dalam KBBI, melihat (dengan mata) berbeda dengan mengetahui.

Sayangnya hasil poligraf dinyatakan oleh beberapa pihak tidak dapat dijadikan alat bukti. Menurut Reza Indragiri Amriel, S.Psi., M.Crim. (ForPsych) seorang pakar psikologi forensik dalam sebuah wawancara, lie detector hanya mendeteksi perubahan fisiologis dan bukan mendeteksi kebohongan.

Memang dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana, Pasal 184 (1) hanya mengatur bahwa alat bukti yang sah ialah:

  1. Keterangan Saksi;
  2. Keterangan Ahli;
  3. Surat;
  4. Petunjuk;
  5. Keterangan Terdakwa.

Artinya lie detector bukan termasuk sebagai alat bukti, kecuali jika hasil lie detector dijelaskan oleh ahli, bidang psikologi forensik misalnya.

Tapi hal yang aneh buat saya terkait hasil poligraf adalah reaksi FS saat mendengar hasil poligraf bahwa PC terindikasi berbohong ketika ditanya tentang perselingkuhan dengan Joshua. Tidak tampak perubahan ekspresi dari FS, tidak terlihat ‘marah’, terkejut pun tidak. Anggaplah pakai masker, matanya masih bisa terlihat kan? Bisa jadi dia sudah tau sebelumya atau justru hasil ini bukan isu penting untuknya. Padahal kalau kita runtut lagi, kesimpulan ini sangat berhubungan dengan alasan terjadinya pembunuhan Joshua dan pak FS berkali-kali meyakinkan majelis hakim bahwa dia sangat mencintai dan percaya istrinya sehingga percaya hingga 1000 persen apapun yang disampaikan istrinya. Perasaan aneh yang saya rasakan ini mungkin sama dengan kejanggalan yang disampaikan hakim ketika FS menyatakan sangat marah mendengar istrinya diperkosa tapi saat itu justru masih sempat main bulutangkis. Kalau memang sangat marah, bukankah sebagai ‘polisinya polisi’ sangat mudah baginya untuk mengamankan Joshua? Tinggal hubungi provost kelar. Okelah anggaplah pak FS karena ada janji harus tetap hadir bulu tangkis, tapi kenapa tidak terlebih dulu melakukan koordinasi dengan anak buahnya (minus Joshua) di Magelang supaya melindungi istrinya? Intinya memastikan bahwa istrinya sudah aman saat dia main bulu tangkis. Kecuali kalau cerita perkosaan ini dianggap nggak penting ya, atau saat cerita istrinya terdengar biasa-biasa aja atau jangan-jangan justru dia nggak percaya sama cerita itu? (https://medan.tribunnews.com/2022/12/08/hakim-heran-ferdy-sambo-masih-sempat-main-badminton-padahal-istri-sebut-diperkosa-ngakunya-khawatir)

Banyaknya kata “saya tidak tahu” “saya lupa” atau pernyataan yang terkonfirmasi tidak sesuai dengan fakta juga menjadi ‘pernak pernik’ dalam sidang ini. Apakah seorang saksi boleh berbohong?

Berkaitan dengan saksi-saksi yang selalu mengatakan tidak tahu dan bahkan berbohong di depan majelis hakim tidak serta merta membebaskan mereka dari konsekuensi hukumnya.

Pasal 242 Ayat 2 KUHP mengatur, “Jika keterangan palsu di atas sumpah diberikan dalam perkara pidana dan merugikan terdakwa atau tersangka, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.” Unsur-unsur Pasal 242 KUHP, adalah:

  1. Sengaja memberikan keterangan di bawah sumpah yang tidak benar.
  2. Keterangan diberikan secara lisan atau tulisan.
  3. Keterangan yang diberikan itu bertentangan dengan apa yang dilihat, didengar atau dirasakan, serta mendiamkan kalau keterangannya itu sebenarnya palsu

Bu PC dan terdakwa lain telah diperingatkan hakim untuk tidak berbohong karena hakim melihat terdapat beberapa hal yang disampaikan tidak logis, seperti pernyataan tidak mengetahui siapa yang duduk depan di mobil yang ditumpanginya untuk ke Duren Tiga. PC mengatakan baru tau bahwa Joshua semobil dengannya setelah melihat hasil cctv di Bareskrim. Bukankah lazimnya ketika naik mobil kita pasti akan tau siapa saja yang satu mobil dengan kita? kecuali kalau naik bis atau mobil travel keluar kota sih, karena kita baru bertemu mereka saat itu. Atau kalau dalam mobil ternyata ada banyak yang ikut, nah ketinggalan satu orang bisa jadi nggak sadar kita, seperti emaknya Kevin di Home Alone.. hehe

https://www.msn.com/id-id/berita/other/kebohongan-putri-candrawathi-ketika-tidak-tahu-siapa-saja-orang-bersamanya-di-dalam-mobil/ar-AA15dw54

Selain itu,bukankah saat itu PC baru mengalami kekerasan seksual ya? biasanya korban perkosaan akan trauma dan nggak sudi bertemu pelaku sehingga kewaspadaannya semakin tinggi. Apalagi bodyguardnya banyak, tinggal perintah aja kelar harusnya. Ini juga yang bisa disimpulkan dari penjelasan  Aktivis Jaringan Pembela Hak Perempuan Korban Kekerasan Seksual, Ratna Batara Munti. 

Peringatan hakim kepada saksi yang memberikan keterangan palsu seperti yang dilakukan majelis hakim kepada PC, Susi, Kuat dan RIcky Rizal menjadi ‘pemenuhan’ syarat untuk bisa menerapkan Pasal 242 KUHP sebagaimana yang diatur dalam Pasal 174 KUHAP :

  1. Apabila keterangan saksi di sidang disangka palsu, hakim ketua sidang memperingatkan dengan sungguh-sungguh kepadanya supaya memberikan keterangan yang sebenarnya dan mengemukakan ancaman pidana yang dapat dikenakan kepadanya apabila ia tetap memberikan keterangan palsu.

Begitulah, dalam kasus ini banyak puzzle-puzzle kecil yang tidak tepat yang justru membuat semua gambarnya ‘berantakan’. Masing-masing pihak sangat jeli menemukan fakta dari kejadian yang sebenarnya sederhana, seperti saat rekonstruksi terpampang bahwa pistol diletakkan di tangan kiri Joshua saat terkapar agar tampak seperti telah terjadi tembak menembak. Faktanya ternyata Joshua tidak kidal. Atau lainnya, saat PC menyatakan prokes di rumahnya sangat ketat sehingga semua yang dari luar kota harus tes PCR dulu, namun faktanya ternyata saat itu Kuat dan Ricky tidak ikut PCR sedangkan terlihat dalam cctv mereka juga masuk ke dalam rumah begitu sampai dari Magelang.

Masih banyak bertebaran fakta mengejutkan yang terungkap dan membuat sidang demi sidang menarik untuk diikuti.

Satu pelajaran penting dari kasus ini menurut saya, Jangan remehkan kerikil karena kita juga bisa terpeleset karenanya. Jangan remehkan hal kecil karena dia juga bisa membuat hal besar tidak ada artinya. Apa yang terlihat sempurna bisa saja memiliki celah dalam detilnya. Kita tidak selalu harus melihat sesuatu secara umum saja, ada kalanya kita harus waspada pada hal-hal spesifik. Karena kesalahan yang ‘bentuknya’ kecil maka tidak lantas mengubahnya menjadi benar. Contohnya kalimat yang saya tulis sebagai judul diatas “Sepandai-pandainya Tupai Meloncat..”. Kalau dibaca sekilas sih sepertinya nggak salah. Tapi peribahasa yang benar menggunakan kata melompat, bukan meloncat. Dalam KBBI ada perbedaan antara melompat dan meloncat. Tupai tuh bisanya melompat, bukan meloncat :))

Fokus pada hal detil adalah ‘keahlian’ yang sangat dibutuhkan saat ini.
The devil is in details.
Tapi peribahasa ini tidak berlaku untuk kejahatan karena sedetil apapun kejahatan dirancang pada akhirnya berlaku adalah peribahasa Belanda
“all is de leugen nog zo snel, de waarheid achterhaalt haar wel”
(Secepat-cepatnya kebohongan berlari,
kebenaran akan selalu dapat mengejar dan mendahului).

ditulis oleh

NF

orang yang sedang belajar menulis bebas dengan modal senang berbagi. Berharap semoga blog ini bisa jadi sarana cerita,berita dan berbagi ilmu baik tentang hukum, komunikasi, parenting, motherhood dan semua yang penting untuk dibagi :)