
Sidang pembunuhan Joshua dengan terdakwa Richard Eleizer sudah kelar, minggu depan kita akan segera ketahui tuntutan yang diberikan jaksa terhadapnya. Mengikuti pendapat para ahli yang terbagi menjadi dua kubu dan menyampaikan berbagai teori yang mendukung mereka membuat sidang ini semakin menarik.
Semakin hari semakin terlihat bahwa Richard Eleizer memang harus berjuang sendiri karena 4 orang yang bersamanya saat kejadian sekarang berusaha untuk mengorbankannya. Hal ini simply bisa terlihat dari pertanyaan hampir semua kuasa hukum 4 orang itu kepada ahli yang datang ke persidangan : layakkah RE jadi justice collaborator (JC)? 🙂
Btw, pasti masih ingat kan bagaimana Ferdi Sambo bersikukuh mengatakan “hajar Cad!” dan bukan “tembak Cad!”. Di saat yang sama Eleizer bersaksi sebaliknya. Menurut saya, ada beberapa hal yang bisa jadi pertimbangan sebelum percaya salah satunya. Begini..
- Menurut hasil tes psikologi, Richard Eleizer adalah orang yang taat, patuh, selain itu Eleizer berada dalam lingkungan yang kaku sehingga kepatuhan terhadap atasannya dapat diandalkan (https://www.metrotvnews.com/play/NgxC8a8L-ahli-psikolog-eliezer-punya-kepribadian-yang-patuh). Selain itu pangkat Bharada yang saat ini disandang Eleizer dalam latihannya difokuskan pada menjalankan perintah saja, tidak dilatih untuk menganalisa atau mengatur strategi. (https://www.kompas.tv/article/365994/ditanya-hakim-richard-eliezer-mengaku-pangkat-bharada-hanya-diajarkan-patuh-jalankan-perintah). Artinya, Eleizer hanya terlatih untuk mematuhi perintah dari orang yang lebih tinggi pangkatnya. Artinya apapun perintahnya dia siap melaksanakan..
- Pangkat yang jauh antara Ferdi Sambo dan Joshua (seharusnya) membuat FS bisa melakukan ‘apapun’ pada Joshua (walaupun tetap harus terukur dan terarah). Misalnya, memberi hukuman dalam rangka pembinaan. Konon dunia kepolisian seperti militer, (berat bestie), sehingga hukuman terhadap anggota adalah sesuatu yang sah-sah saja dalam hal bawahan dianggap melakukan kesalahan atau kelalaian. Apalagi kalau bawahan melakukan kejahatan, yang jadi korban istri atasannya, jendral pula. Kebayang kan gimana hukuman yang bisa dilakukan? Istilahnya, kalau ‘cuma’ hajar anggota masa jendral nggak berani? Ajudannya juga banyak di rumah. Dalam kesaksiannya, FS minta Joshua untuk ‘jongkok’ sebelum akhirnya meminta RE untuk mengeksekusinya (hajar atau tembak). Lhah, itu sudah nggak berdaya korbannya, masa mau hajar pakai minta tolong dulu? Justru harusnya kebalik, RE yang pegang biar FS bisa menghajar, memberi pelajaran karena sudah ‘melukai’ istrinya.. itu lebih masuk akal hehe
- Kalaupun ternyata yang direncanakan ‘hanya’ hajar maka memilih Eleizer untuk menghajar Joshua (menurut saya) adalah keputusan yang salah. Kenapa? Yang pertama, karena Joshua adalah seniornya yang pasti punya banyak teman seangkatan. Yunior menghajar senior terdengar seperti bunuh dirilah karena senior yang dihajar akan bisa membalas sewaktu-waktu. Yang kedua, Joshua ternyata merupakan atlet kempo Provinsi Jambi.https://jambi.tribunnews.com/2022/08/14/almarhum-brigadir-yosua-seorang-kenzie-kempo-pengurus-kempo-jambi-sambangi-rumah-keluarga, Selain itu secara postur Joshua lebih besar daripada ajudan lain. Maka dari itu, kalaupun merencanakan untuk menghajar Joshua dengan meminta RE yang melakukannnya menurut saya seperti menembak singa dengan menggunakan air soft gun.. hehe
- Dalam sebuah persidangan, ahli yang dihadirkan kuasa hukum FS menyatakan bahwa kata hajar tidak berarti sama dengan tembak, namun beliau memberi contoh kata hajar bisa disesuaikan dengan konteksnya. Misalnya bersama teman-teman melihat makanan trus kita bilang “ayo gaes hajaar”.. (ini kesimpulan atas penjelasan beliau versi saya ya!). https://news.detik.com/berita/d-6496494/ahli-bilang-hajar-tak-berarti-tembak-jaksa-saya-tak-tanya-sinonim Berarti kata hajar digunakan bukan hanya tergantung pada arti dalam KBBI namun juga sering digunakan dalam konteks pertemanan. Artinya, semakin dekat hubungan kita dengan teman maka semakin kita bisa menggunakan kata ‘hajar’ dalam konteks yang berbeda tanpa tergantung pada arti sebenarnya. Melihat kedekatan antara FS dan RE, bukan nggak mungkin kata hajar (kalaupun yang benar “hajar Cad!”) ini juga memiliki konteks yang berbeda versi mereka.
- Menurut kesaksian Ricky Rizal (RR), terjadi dialog sebelum kejadian: FS:’saya mau panggil dia, kamu back-up saya, amankan saya, kalau dia melawan kamu berani enggak nembak dia?’ RR: ‘siap Pak saya enggak berani Pak’ FS:’kenapa?’ RR:’siap saya enggak kuat mentalnya Pak’,https://www.viva.co.id/berita/nasional/1551714-kesaksian-ricky-rizal-lihat-sambo-menangis-dan-alasan-tolak-tembak-brigadir-j Nah wacana menembak sudah ada disana. Yaitu sebagai back up plan manakala Joshua melawan. Nah, setelah RR menyatakan nggak berani maka ‘posisinya’ digantikan RE. FS juga mengatakan hal yang sama seperti yang disampaikan ke RR, hanya calon eksekutornya saja yang berbeda. Same script different cast..
Udah 5 poin aja dulu. Kalau mau panjang sih bisa saja kita bahas tentang: kalau hanya mau menghajar kenapa RE diminta untuk mengisi peluru sebelumnya? Kalau cuma diminta menghajar kenapa tidak mencoba menghentikan RE yang justru menembak, bukan menghajar? Kalau cuma mau menghajar kenapa tidak jawab ketika Joshua menanya “ada apa ini pak”. Biasanya menghajar seseorang itu tahap akhir dari pelampiasan emosi yang berlangsung spontan. Kalau ada orang datang tiba-tiba menghajar biasanya kalau nggak karena dendam ya salah sasaran. Nah,makin pusing kan? sama.. 😀
Apapun nanti hasilnya, yang jelas mari kita tunggu apa yang dijadikan pertimbangan majelis hakim dalam memutuskan. Setelah vonis diberikan pada pengadilan tingkat satupun masih ada beberapa upaya lagi yang bisa dilakukan semua pihak. Mari kita lihat, apakah kasus ini bisa membuat masyarakat makin percaya terhadap penegakan hukum negeri ini, atau justru malah terjadi ‘degradasi’.
Keep up the good work.
Thank you!
[…] ). Selain itu posisi Eleizer pada kejadian yang berada dalam dilema: menembak atau ditembak (baca https://nyndafatmawati.com/tembak-atau-hajar/ ) juga tidak luput dimasukkan dalam pertimbangan. Pamungkasnya, saat hakim menyebutkan dengan […]